Rabu, 23 November 2011

Puluhan Balita Hari Ini mengalami Gizi Buruk sementara Pemimpinnya berpesta 40 M




REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL - Sebanyak 33 bayi berusia di bawah lima tahun (balita) warga Kota Tegal, Jawa Tengah, menderita gizi buruk, namun sejauh ini pemerintah setempat sudah menempuh sejumlah upaya untuk memperbaiki nutrisi puluhan balita tersebut.

"Pada Januari hingga Oktober 2011 terdapat 33 bayi usia di bawah lima tahun atau sekitar 0,25 persen dari jumlah total bayi balita di Kota Tegal terkena gizi buruk, namun semuanya sudah tertangani pemerintah kota melalui berbagai program kesehatan," kata Koordinator Bakti Sosial Hari Kesehatan Nasional Kota Tegal, Yuli Prasetya, di Tegal, Jumat (18/11).

Ia menyebutkan, jumlah penderita gizi buruk di wilayah Kota Tegal sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, yakni pada tahun 2009 terdapat 1,48 persen kemudian tahun 2010 turun menjadi 0,41 persen, dan tahun 2011 hingga Oktober kembali turun menjadi 0,25 persen.

"Seluruh balita yang mengalami gizi buruk tersebut telah tertangani pemerintah setempat dan kini kondisi mereka sudah mulai normal," katanya.

Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Tegal untuk mengurangi jumlah penderita gizi buruk antara lain dengan memberikan makanan tambahan bagi para bayi balita melalui pos pelayanan terpadu (posyandu), serta perawatan kesehatan rutin melalui program kesehatan masyarakat.

Sementara itu, kondisi salah satu penderita gizi buruk, Azhura Zanasyah (17 bulan) semakin hari kian memprihatinkan, bahkan berat badan bayi warga Gang Duku Kecamatan Tegal tersebut kini hanya tujuh kilogram sementara berat ideal bayi seusianya sekitar 11 kilogram.

Menurut ibunda Azhura, Karmilasari (33), putri ketiganya tersebut saat lahir memiliki berat badan normal yakni 3,6 kilogram, bahkan hingga usia tujuh bulan bobot Azhura masih normal berkisar antara 6,8-7 kilogram.

"Saat menginjak usia delapan bulan anak saya mengalami sakit panas kemudian kedua telingannya mengeluarkan darah, bahkan beberapa kali masuk Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal namun hingga sekarang kondisinya tetap memprihatinkan," tuturnya.

Ia mengatakan, memasuki usia delapan bulan hingga sekarang berat badan Azhura tidak mengalami peningkatan atau tidak lebih dari tujuh kilogram, bahkan kulit tubuh bayi tersebut semakin kusut terutama pada bagian wajah dan kepala tampak kering dan mengelupas.

Sepanjang hari Azhura hanya merintih dan tergolek lemah di tempat tidur atau gendongan orangtuanya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan, bahkan hingga sekarang tubuhnya yang tinggal tulang berbalut kulit tersebut belum dapat berdiri apalagi berjalan.

"Azhura belum dapat berjalan karena selain tubuhnya sangat lemah, kedua telapak kakinya bengkak sehingga sulit berdiri apalagi berjalan," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah, selain mengalami gizi buruk Azhura juga mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), anemia, dan infeksi telinga.

"Sejak kerap sakit panas dan telinga mengeluarkan darah, Azhura beberapa kali masuk RSUD Kardinah dengan menggunakan kartu jaminan kesehatan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, atas masukan dari pihak rumah sakit, ia disarankan melaporkan kondisi kesehatan Azhura ke dinas kesehatan setempat agar mendapat bantuan perawatan medis hingga kondisi Azhura kembali normal.

"Kemarin petugas dari dinas kesehatan sudah melakukan peninjauan dan pemeriksaan kondisi anak saya dan menyatakan akan membantu pengobatan serta perawatan terhadap Azhura," katanya.

Sementara....

Bendera: Habiskan Rp40 Miliar, Pernikahan Hedon Ibas- Aliya Harus Masuk MURI

Jakarta, Seruu.com - LSM Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) mengusulkan agar pernikahan politik putra SBY, Eddy Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan putri Hatta Radjasa, Siti Ruby Aliya Rajasa (Aliya), masuk dalam rekor MURI untuk kategori pernikahan dengan biaya termahal di Indonesia.

“Biaya Pernikahan Ibas harus dicatat MURI, terlepas dari perbedaan perhitungan antara BENDERA yang menyampaikan biaya Pernikahan Ibas - Aliya sebesar Rp 12 Milyar dan Tabloid Cek n Ricek yang menghitung Rp 40 Milyar, ada baiknya besaran biaya pernikahan itu dicatat oleh Museum Rekor Indonesia sebagai pernikahan Termahal, Termewah, Terboros, dan Terkejam sejak Indonesia Merdeka,” ujar humas Bendera, Mustar Bona Ventura kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/11/2011).

Dijelaskannya, pernikahan itu disebut termahal dan termewah dilihat dari sisi jumlah biaya dan kelengkapan acara. Sementara disebut terboros karena prosesi 5 tahap acara di lima tempat dan waktu yang berbeda berjauhan itu merupakan pilihan acara yang irasional, melelahkan dan tidak efisien, itu menunjukan bahwa target Ibas - Aliya lebih pada bagaimana menghamburkan uang dibandingkan esensi prosesi pernikahan itu sendiri.

Sementara rekor Terkejam dilihat dari sisi dampak pernikahan itu yang telah merampas hak 300 siswa sekolah alam Cikeas karena diliburkan, menghilangkan nafkah 1000 pedagang pasar Cipanas dan 1000 angkutan umum Cipanas serta belasan ribu masyarakat yang berbelanja di pasar Cipanas dan menggunakan angkutan umum. Kekejaman itu juga dirasakan oleh mahasiswa universitas Samratulangi Manado yang wisudanya ikut tertunda karena pernikahan Ibas - Aliya sebagaimana dirilis salah satu media lokal.

“Pencatatan pernikahan ini dalam Rekor MURI menjadi penting agar pernikahan yang jauh dari rasa keadilan Rakyat yang hanya mementingkan birahi dari pada nurani ini di kenang sepanjang sejarah ,” ucap Mustar Bona. [priambodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar